[FF berantai] Flechazo : The Answer

fleca_zho111

Flechazo: The Answer || by SuntQ

Chanyeol and others || Romance, Friendship, Comedy, Fluff, School Life || General

Prev: Prolog || Clueless || Drama || Puzzled || The Other Side || Ups || Heart Attack || Suddenly || Crazy Plan || Comeback || Unofficial || Tell You

“Jantung Chanyeol bertalu, merasakan adrenalin yang tak biasa karena menunggu jawaban gadis itu atas ungkapan cintanya”

—- FLECHAZO —-

Hingar bingar suasana sore di tempat bermain itu, semakin semarak dan terasa hangat di bawah pijar-pijar sinar mentari yang perlahan meredup ditelan waktu yang memaksanya untuk terbenam. Entah perasaan aneh apa ini, dua insan itu masih menatap satu sama lain berdiskusi dengan lirih dalam keadaan diam tanpa satu patah kata pun terlontar dari lisan keduanya. Sejak beberapa menit yang lalu, Chanyeol memberanikan diri untuk mengungkapkan segala apa yang ada di dalam hatinya selama ini. Sebuah perasaan yang kian menjadi dari hari kehari, dan kini lelaki bermarga Park itu merealisasikannya dalam bentuk pengungkapan rasa sayangnya terhadap seorang Baek Sumin secara verbal. Chanyeol mengatupkan kedua bibirnya, memperhatikan bagaimana reaksi terkejut Baek Sumin yang susah payah disembunyikan oleh gadis cantik itu. Jantung Chanyeol bertalu, merasakan adrenalin yang tak biasa karena menunggu jawaban gadis itu atas ungkapan cintanya. Sejenak Chanyeol melihat gadis itu memalingkan wajahnya ke arah lain, lalu menggigit bibir bawahnya yang mungil untuk merefleksikan kegugupan yang mungkin dirasakan oleh gadis itu.

Mungkin, entahlah.. apa gadis itu benar-benar gugup atau menganggap ungkapan panjang lebar Chanyeol tadi hanya guyonan belaka.

“Sunbae..”

Chanyeol terhenyak, di tengah perasaannya yang semakin tenggelam karena keadaaan, ia terbangunkan oleh suara yang  ia tunggu sejak tadi.

“Ne?”

“Bernafaslah..”

“Apa?”

“Bernafaslah, kulihat tadi setelah Sunbae berkata panjang lebar kau tidak menghirup nafas sedikit pun..”

“Uhuk!?”

Mendengar perkataan Sumin yang sangat tidak terduga itu Chanyeol terbatuk-batuk, sampai tidak sadar sejak beberapa menit yang lalu ia menahan nafasnya karena gugup dan  merasakan segala perasaan antah berantah yang hinggap di dalam dirinya demi menunggu jawaban Baek Sumin.

Sementara gadis yang ada di hadapannya itu tertawa kecil melihat reaksi Chanyeol yang seperti itu. Meskipun sebenarnya ia khawatir terhadap Sunbae sekaligus lawan main dramanya di sekolah itu, namun tetap saja ini terasa lucu.

Sumin segera mengambil sebotol air mineral dari tasnya lalu segera menyodorkannya kepada Chanyeol.

“Minumlah ini Sunbae, pelan-pelan saja..” ujar Sumin sambil menepuk pelan bahu Chanyeol.

Chanyeol lalu menerima sebotol air yang diberikan oleh Baek Sumin dan meminumnya beberapa teguk dengan tidak sabaran. Perasaan lega menyeruak saat air itu mengalir di tenggorokannya. Namun, meskipun merasa tertolong ia merasakan frustasi sekaligus karena hal ini. sejak tadi ia hanya mempedulikan jawaban dari Sumin, bukan sebuah bentuk kepedulian Sumin padanya melalui sebotol air mineral ini.

Dengan segera Chanyeol memberikan botol air mineral itu kembali pada Sumin. Kali ini ia memalingkan wajahnya dari gadis itu, ia merasa malu dan naif. Kenapa selalu saja ada hal-hal menyebalkan yang terjadi di setiap usahanya untuk mendekati Sumin? Ia menghela nafasnya panjang, memikirkan cara lain untuk memperbaiki situasi romantis yang sudah dirusaknya sendiri.

Sementara itu, Sumin mengernyit melihat sebuah keganjilan di wajah tampan Chanyeol. Ada setetes air yang mengalir di sudut bibirnya. Pasti karena ia minum dengan sangat terburu-buru, hingga ia tak mempedulikan bahwa bibirnya belepotan karena air yang telah diminumnya. Gadis itu kembali merogoh tasnya, lalu mengeluarkan selembar tissue untuk mengeringkan sisa air yang ada di sudut bibir Chanyeol. Perlahan ia menggerakkan sebelah tangannya pada wajah Chanyeol dan mengarahkan wajah lelaki itu ke hadapannya hingga kedua pasang mata mereka kembali bertemu. Jantung Chanyeol serasa tertusuk ribuan panah saat itu juga, ketika ia merasakan halusnya kulit seorang Baek Sumin memegang wajahnya. Juga, karena jarak wajah mereka begitu dekat. Apalagi yang diharapkan oleh Chanyeol selain ini?! Tuhan jika ini sebuah mimpi, jangan terlalu cepat bangunkan aku..bisik Chanyeol dalam hati.

Dengan telaten Sumin mengeringkan sisa-sisa air di sudut bibir Chanyeol dan mengusap bibir Chanyeol lembut memakai selembar tissue. Setelah selesai melakukan itu, entah apa yang membuat Baek Sumin mempertahankan tangannya di wajah Chanyeol. Gadis itu baru menyadari bahwa Sunbae yang sangat baik padanya di akhir-akhir waktu ini begitu tampan dan berkharisma. Kedua matanya yang bening, hidungnya yang mancung, bibirnya yang lumayan seksi..juga..suara bassnya yang selalu menggelitik pendengaran Sumin. Begitu sempurna sosok lawan main dramanya itu. beberapa detik kedua insan itu terjebak ke dalam pesona masing-masing, saling mengagumi sisi estetis satu sama lain.

Menyadari keadaan itu, dengan canggung Sumin melepaskan tangannya dari wajah Chanyeol dan menyelipkan beberapa helai rambutnya ke belakang telinganya. Begitu juga dengan Chanyeol, ia berdehem dan kali ini ia berdiri dari posisinya. Suasana romantis yang tercipta beberapa detik yang lalu telah rusak, dan tidak ada cara lain untuk memperbaikinya selain mengalihkannya pada situasi yang lain.

“Sumin~ah, waktu sudah semakin sore..apa kau mau melanjutkan ke wahana yang lain atau—bagaimana?”

Akhirnya Chanyeol kembali membuka suaranya dan kembali berusaha tegar di depan Baek Sumin setelah kecanggungan yang dirasakannya tadi.

“Emm, menurutku lebih baik kita pulang saja sunbae, memang masih banyak hal menyenangkan di sini..tapi aku mulai merasa lelah..hehe” jawab Sumin dengan senyum manisnya.

Chanyeol tersenyum melihat gelagat Sumin yang lucu, hingga lesung pipit mungil terukir di pipinya.

“Baiklah..kajja..”

Sesaat setelah itu, Sumin segera menghamiri Chanyeol yang sudah selangkah lebih depan dari dirinya. Namun, saat gadis itu mendekati Chanyeol, kedua punggung tangan kedua insan itu secara tidak sengaja bergesekan dan menciptakan sebuah perasaan dan getaran aneh yang lain di antara keduanya.

“Ah, mian Sunbae..”

Sumin segera menarik tangan ke belakang pinggangnya, merasa malu akan tingkahnya yang ceroboh itu. Sementara Chanyeol, ia mengatupkan kedua matanya merasa jengkel sekaligus greget karena situasi yang menyebabkan gejolak cintanya yang tarik ulur ini. ia menghembuskan nafasnya sedikit kasar, kali ini ia akan melakukan sesuatu yang benar-benar ia mau tanpa menghiraukan pikiran-pikiran buruk yang selalu menghantuinya.

Grep!

Tanpa memberikan aba-aba sedikit pun, Chanyeol segera menggenggam tangan Sumin dengan eratnya. Detak jantung yang kian bertalu, dan aliran darah yang semakin mengencang menjadi instrumen di dalam tubuh Chanyeol saat ini. Begitu kuat pengaruh seorang Baek Sumin pada dirinya.

“Sumin, kau tidak keberatan kan aku mengenggam tanganmu?” tanya Chanyeol pada Sumin sambil memulai langkahnya perlahan.

“Tapi..sunbae kan sudah menggenggam tanganku sekarang, kenapa baru meminta izin?”

“Maka dari itu, ikhlaskanlah hatimu untuk saat ini. Tidak apa-apa kan?”

“Ne..terserah sunbae saja”

Keduanya berjalan dengan pipi yang sama-sama menghangat dan merona, mengiringi setiap langkah mereka saat perjalanan pulang.

Sementara itu…

GUBRAKK!!

Beberapa orang namja yang sejak tadi mengintai Chanyeol dan Sumin mengalami keributan di tempat mereka. Salah satu penyebab keributan itu adalah Jongdae yang tiba-tiba terjatuh saat melihat sesuatu yang dilihatnya melalui teropong yang digenggamnya.

“Jongdae!! Kau tidak apa-apa?!”

“Hyung, ayo berdiri biar aku membantumu..”

Dengan susah payah Jongdae bangkit dari posisinya, lalu menepuk-nepuk pantatnya yang terkena debu. Benar-benar, jika mengawasi kencan seseorang bisa sesulit ini ia mungkin akan berpikir berulangkali untuk kembali lagi melakukannya.

Setelah berdiri dengan benar, Jongdae segera menyerahkan teropongnya kepada Kyungsoo lalu menyuruhnya melihat apa yang telah dilihatnya.

“Dasar si brengsek Chanyeol itu, dia telah berhasil menggaet Baek Sumin!!”

“Apa suamiku telah berani menggaet wanita lain?!” tanggap Baekhyun dengan ekspresi wajahnya yang dibuat-buat.

“Aku tidak menyangka hyung jangkung itu akhirnya mempunyai keberanian juga. Giliranku mengikuti jejaknya untuk menggaet si Krystal Jung!!”

“Hei, keadaannya sangat berbeda denganmu jangan kau anggap mudah si Jung Soo Jung itu hyung” tanggap Sehun dengan datarnya.

“Ya, kau tidak tahu apa-apa anak kecil! Sebaiknya bocah bungsu diam saja!”

“Aku bukan anak kecil!!”

Kyungsoo menurunkan teropongnya, merasa risih saat mendengar kegaduhan yang ada di belakannya. Beginilah resiko jika keluar bersama orang-orang ini. Kyungsoo harus beberapa kali mengusap dada, berusaha sabar menghadapi kegilaan-kegilaan temannya ini.

“Teman-teman, kurasa pengintaian hari ini kita cukupkan saja. untuk lebih jelasnya kita interogasi saja besok Chanyeol di sekolah!” ujar Kyungsoo membuka suaranya. Kepalanya sudah serasa akan pecah mendengar kebisingan-kebisingan ini.

“Oke hyung, lebih baik kita mencari tempat makan saja kali ini. Bagaimana, semuanya setuju??”

“Boleh saja, tapi..bagaimana dengan suamiku?”

Tiba-tiba semua mata tertuju kepada Baekhyun karena ucapannya itu.

“Kau mau kudo’akan supaya kau benar-benar gay Baekhyun? kata-kata yang kau ucapkan itu benar-benar terdengar meyakinkan!!” ujar Jongdae.

“Hiyyaaaa, tidak. Begini-begini aku juga sedang mengincar seorang gadis bermarga “Kim” di kelas tiga. Kalian tunggu saja tanggal mainnya ya!!”

“Sudahlah ocehannya kita lanjutkan di tempat makan saja..kajja!

—- FLECHAZO —-

Suasana malam menyapa. Cahaya mentari sudah tidak terlihat lagi, selimut malam sudah memenuhi alam sekitar dengan warnanya yang redup dan sejuk. Tak terasa langkah-langkah Sumin dan Chanyeol telah mengantarkan mereka semakin dekat dengan rumah Sumin. Akhirnya mereka menghentikan langkahnya di depan sebuah gang yang tepat menuju rumah gadis itu. Sepanjang jalan yang mereka lewati, mereka sama sekali tidak melepaskan tautan tangan yang terjalin di antara mereka.

“Sunbae..terima kasih untuk hari ini. Benar-benar sangat menyenangkan!”

Chanyeol mengangguk malu, menyembunyikan senyum lebarnya yang sedikit lagi menampilkan barisan giginya.

“Ne, aku juga sangat bahagia hari ini. Menyenangkan sekali bisa menghabiskan waktu hari ini bersamamu”

Kembali, keduanya tertunduk malu meresapi suatu perasaan yang membuncah di dalam diri mereka.

“Baiklah..kalau begitu sekarang aku akan masuk rumah Sunbae, terima kasih telah mengantarkanku”

Perlahan Sumin melepaskan tautan tangannya dengan Chanyeol, namun usahanya itu gagal setelah Chanyeol segera meraih tangannya kembali.

“Tunggu!!”

Langkah Sumin mendadak terhenti karenanya, dan ia dihadapkan lagi dengan sebuah tata[an mata penuh harap yang ia lihat tadi sore ketika Chanyeol meminta sebuah jawaban atas pernyataannya. Apakah kini Chanyeol akan memintanya kembali?

“Bagaimana dengan jawaban yang kupinta tadi? Apakah kau bias memberikannya sekarang?”

Benar saja, perkiraan Sumin tidak salah.

Sumin kembali mengalihkan wajahnya kea rah lain, tidak berani menatap mimik serius dari sunbaenya itu.

“Emm, begini sunbae..untuk masalah itu..aku juga baru pertama kali menerima sebuah pernyataan seperti ini. Aku juga sangat bingung bagaimana memulainya dan..bagaimana harus menjawab pernyataanmu itu. Yang pasti..sejak awal aku mengenal Sunbae aku sudah menilai bahwa sunbae adalah seseorang yang sangat baik dan aku merasa sangat nyaman ketika berada di sisi sunbae. Tapi..untuk menjadi seorang kekasih bukankah itu tidak terlalu cepat? Kita baru saja mengenal satu sama lain..dan..aku sangat menghargai perasaan sunbae untukku. Aku ingin mengenal sunbae lebih jauh, namun tidaklah sebagai kekasih untuk saat ini karena menurutku ke depannya kita akan lebih bersikap sangat canggung satu sama lain. Aku masih mau menikmati saat-saat seperti sekarang. Mungkin untuk kedepannya kita bias maju selangkah demi selangkah. Bukankah begitu sunbae?”

Chanyeol terhenyak mendengar semua perkataan Sumin. Meskipun di dalam benaknya ia telah mematrikan bahwa Sumin telah menolak proposalnya, tapi di lain sisi ia juga membenarkan semua perkataan Sumin. Ini terlalu cepat, juga memang sedikit mengejutkan, terutama bagi Sumin.

Sumin menggenggam hangat tangan Chanyeol dan memberikan senyumah terbaik pada Chanyeol untuk memberi semangat kepada sunbaenya itu. Bagaimanapun jawabannya itu bukanlah yang diinginkan Chanyeol, tapi mau bagaimana lagi? Semua ini terlalu cepat baginya juga untuk Chanyeol.

“Baek Sumin!!”

Tiba-tiba sebuah suara baritone menyebut nama Sumin, sontak keduanya menoleh dan melihat siapa yang memanggil gadis itu. Tak disangka, ternyata dia adalah..

“Appa!”

To be continued..

 

Ps:

Ps: hai teman-teman, apa kabar semuanya? Maafkan atas keterlambatan yang sangat ini..saya benar-benar minta maaaaaaaaf. Banyak halangan yang merintangi saya untuk membuat kelanjutan projek ini. Sekali lagi bagi semua penulis terutama penulis selanjutnya setelah saya saya minta maaf sebesar-besarnya telah menghambat kinerja semuanya. Akhirnya chapter ini rampung juga, meskipun ini tidak sebagus karya penulis yang lainnya kuharap kalian menikmatinya ya..sekali lagi saya meminta maaf. Untuk penulis selanjutnya selanjutnya Yumichan semangat ya..semoga bisa lebih baik ^^

7 thoughts on “[FF berantai] Flechazo : The Answer

  1. ilachan says:

    adegan pas sumin ngusap wajah chanyeol itu bener bener cheesy. sumpah aq ga kuat bacanya tapi manis banget. ahahaha galau jadinya.
    dan yah, aku duga chanyeol bakal di tolak. mereka pdkt cepet bangt kalo tiba2 jadian. dan itu… yg terakhir? bapaknya sumin yg pedo muncul? wkwkwk
    ini nih kesukaannya si jul XD

  2. yumichan says:

    Akhirnya muncul juga T^T .. ini yg kutnggu-tunggu. Aku sempat khawatir di cancel. untung masih jalan. dan selamat yaa bagiannya udah jadi..Cieeeee ^3^
    aku sudah duga chanyeol bakalan ditolak, soalnya bener kata ila, cepet banget klo langsung jadian. disini banyakan adegan so sweet XD dan sumin udah mulai toki doki..ciaaaattt ….
    tapi ceritanya lebih pendek dari yang kukira dengan akhir yang…. jreengg jreengg jreenngg… kenapa bapaknya mesti muncul di akhir sono =o= ….
    semoga aku tidak mengacaukan ceritanya nanti.. XD

  3. ApReeL Kwon says:

    OMG, finally….!!!
    Setelah Irma, kemudian Yumi and then my turn…
    hahaha
    sempet ngobrol juga sama Yumi semoga Sumin ga terima dan kamu juga kepikiran sama ma..
    dan kemudian….
    bapaknya yang pedo muncul, OMG… Zul mana Zul,

    Selamat ya Ma udah berhasil beresin bagian kamu…!!

Leave a reply to ilachan Cancel reply